HIDUP JAYA SERVICE CENTER

Sabtu, 04 April 2015

Sepakbola Sebagai Bisnis Dan Industri


Bisnis dan Industri - Cabang sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak penggemarnya. Cabang sepakbola sebuah aktifitas yang menggunakan saraf kerjasama dan kebersamaan, karena sepakbola dimainkan oleh sebelas pemain di mana berbagai posisi dan peranan yang berbeda. Ada penjaga gawang, pemain belakang, pemain tengah dan penyerang. Setiap posisi atau peranan ini bertanggungjawab penuh dengan wilayahnya. Penjaga gawang bertanggungjawab supaya gawangnya tidak kebobolan, pemain belakang bertanggungjawab untuk menghentikan penyerang dari tim lawan, pemain tengah bertugas memberi umpan dan membangun serangan sedangkan penyerang bertugas untuk mencetak gol.

Di negara maju sepak bola mempengaruhi kehidupan seluruh bangsa dan negara. Pada saat ini, sepakbola bukan lagi sebagai ajang olahraga atau permainan biasa. Popularitas sepakbola yang luar biasa ini telah menuntun sepakbola ke dalam setiap kehidupan masyarakat maupun menuntun ke sebuah bisnis atau industri.

Untuk mengembangkan sebuah industri dalam sepak bola, pengelola manajemen berpegang aktif untuk mengelola sebuah klub sepakbola secara teknis maupun financial. Pengelola sepakbola modern kini tidak semata-mata tentang masalah teknis permainan, tetapi juga pengelolaan sepak bola sebagai suatu bisnis dengan sasaran untuk meraup untuk yang sebanyak-banyaknya dari segi financial (Darmawan,2007:118). Pengelola klub bisa meraup pendapatan yang sangat melimpah dari penjualan tiket, penjualan merchandise, pendapatan sponsor dan hak siar televisi.

Pendapatan pertama sepakbola yang besar adalah dari penjualan tiket pertandingan. Penonton rela mengeluarkan uang untuk melihat klub kebanggaannya saat berlaga. Sepakbola bisa menyedot perhatian peminatnya dan juga bisa menyedot isi kantong para penonton dan suporter. Bilamana klub berprestasi, penonton yang datang ke stadion akan bertambah dan akan bertambah juga pendapatan tiket yang masuk ke klub tersebut. Pasalnya penonton menginginkan klub kebanggaan dapat berprestasi. Ini merupakan timbal balik antara pengelola klub dan suporter. Pendapatan sepak bola bukan hanya berupa pendapatan tiket, tapi juga ada pendapatan dari penjualan merchandise atau pernak-pernik tentang sepak bola. Jersey, syal, bendera, gantungan kunci, stiker sampai benda-benda yang berhubungan dengan sepak bola merupakan benda perlengkapan untuk mendukung penonton untuk mendukung ke stadion. Selain pendapatan dari tiket dan pernak-pernik, ada juga pendapatan dari sponsor dan hak siar stasiun televisi. Perusahaan yang akan menjadi sponsor rela membayar mahal untuk memasang logo produknya di jersey pemain. Semakin klub itu berprestasi semakin banyak juga sponsor yang antri untuk memasang logo atau nama sponsor di jersey pemain. Di sisi lain hak siar dari televisi juga merupakan pendapatan sebuah dunia sepak bola. Pasalnya pihak telivisi berani membeli hak siar pertandingan dari klub-klub terbaik dan berprestasi dengan harga tinggi, dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dari pemasukan iklan televisi.

Dan jika manajemen tidak bisa mengelola klubnya, bisa saja klub tersebut akan mengalami masalah keuangan karena gagal mengelola financial atau keuangan. Klub yang mengalami kegagalan keuangan akan kesulitan untuk menggaji pemain dan operasionalnya.

“Banyak klub yang sudah mengalami kerugian financial karena tidak profesional dalam mengelola sepak bola sebagai bisnis. Pengelola lebih mengutamakan unsur primordial atau sportifitas olahraga semata dan mengabaikan aspek bisnis, yang pada akibatnya materi pemain yang ada tidak mencukupi untuk mengikuti ketatnya kompetisi. Dan, karena turunnya prestasi klub tersebut, perlahan-lahan suporter pun meninggalkan klub mereka (Darmawan,2007 : 122).”

Magelang Rasa Sleman


Menang Di Magelang - Pulang away dari Magelang Sleman fans pasti mempunyai banyak cerita. Biasanya kemudian menjadi bahasan menarik untuk tetap diobrolkan oleh banyak kawan-kawan sekitar tiga hari atau seminggu kedepan. Away Magelang rasa home Sleman, komentar ini muncul dari independent maupun komunitas suporter riuh baik didunia maya maupun nyata.

Lho, bagaimana tidak? Stadion Moch.Soebroto yang notabene kandang PPSM Magelang pada uji coba selasa sore itu malah didominasi oleh Sleman fans. Sepanjang jalan Magelang kearah stadion Moch.Soebroto-pun lalu lintas dipadati oleh pengendara beratribut PSS Sleman. Lalu lalang penonton dari trotoar jalan, warung kelontong, parkiran hingga pintu masuk stadion dipenuhi oleh atribut-atribut PSS Sleman. Magelang rasa Sleman terasa kental setelah kita memasuki venue pertandingan.

Giant Flag, sepanduk komunitas suporter dan atribut lain yang biasanya menghiasi Stadion Maguwoharjo diboyong ke Magelang. Sepanjang mata memandang yang terlihat sebelum kick off, hanya Sleman Fans yang bersesakan. Panpel pun terpaksa memindahkan posisi suporter tuan rumah kesisi lain stadion. Ribuan Sleman fans seakan tidak canggung lagi untuk segera menyiapkan diri di tribun kebanggaan, layaknya sebuah laga home PSS Sleman.

Sorakan PSS Sleman... Ale! dan chant-chant dari Sleman fans terus bergemuruh menjejali seisi stadion disore yang indah kemarin. Sesak! itulah kata yang tepat untuk ribuan sleman fans yang terus membanjiri seantero stadion Moch.Soebroto. Dari sudut tribun VIP pun tidak kalah. Jika di stadion Maguwoharjo ada sebutan suporter tribun merah dan biru, ya mereka ini yang meduduki tribun VIP stadion Moch.Soebroto. Ada kelakar dari salah satu Bapak yang dengan ringan menyatakan, dalam bahasa Indonesia kurang lebih "Ini Magelang atau Sleman? jangan sampai salah tepuk tangan".